Kamis, 28 Januari 2016

Jenis Usaha Bisnis Bidang Pertanian

JENIS - JENIS USAHA BISNIS
Peluang usaha pertanian merupakan jenis bisnis yang akan tetap berjaya pada tahun 2015. Pasalnya, seiring perkembangan teknologi pertanian kini banyak sekali masyarakat yang ingin menghias rumahnya menjadi lebih hijau. Namun, keinginan tersebut seringkali terhalang dengan lahan rumah yang sempit atau tidak tahu cara membudidayakan aneka jenis tanaman.
Dan berikut ini adalah jenis usaha pertanian yang dapat anda lakukan sehingga dapat meraih kesuksesan berlipat. Di antaranya adalah:

1. Berbisnis tanaman hias
Tanaman hias adalah peluang usaha pertanian yang masih sedikit pesaingnya. Biasanya, bisnis yang satu ini hanya ditekuni oleh orang-orang yang hidup di dataran tinggi. Padahal, daerah yang panas sekali pun sebenarnya dapat menjadi lahan yang menjanjikan untuk bisa sukses. Sebab, beberapa tanaman juga ada yang tidak terlalu membutuhkan air dan inilah yang seharusnya dikembangkan jika anda berada di daerah yang panas.

2. Berbisnis pupuk dan bibit tanaman
Pupuk adalah suplemen yang selalu dibutuhkan oleh petani. Bahkan, jika anda menekuni bisnis tanaman hias pun anda tetap membutuhkan pupuk. Pupuk berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman dan juga menyuburkan tanaman. Baik pupuk padat maupun cair memiliki khasiat yang sama. Untuk itu, peluang berbisnis pupuk tetap terbuka lebar selama anda serius menekuninya.

Selain itu, anda juga bisa menekuni bisnis berjualan bibit tanaman. Peluang usaha pertanian jenis ini pun semakin diminati masyarakat. Sebab, tidak banyak orang yang mau bersusah payah membuat bibit tanaman sendiri. Banyak orang yang mengandalkan bibit tanaman yang sudah siap tanam. Nah, hal ini tentu bisa menjadi alternatif dalam berbisnis.

3. Berbisnis keripik sayuran dan buah
Sebenarnya, bidang pertanian masih sangat menjanjikan keuntungan yang berlipat. Baik itu berbentuk buah-buahan maupun sayuran. Semua hasil bumi tersebut bisa diolah kembali menjadi produk yang memiliki nilai lebih. Anda bisa saja mengolah hasil tanaman menjadi keripik sayur seperti bayam, dll. Atau keripik buah seperti keripik apel, singkong, pisang, dll.

Selain Itu Berikut adalah jenis usaha bisnis untuk yang memiliki modal kecil :

Jenis usaha dengan modal kecil yang bisa dilakukan dengan membuka usaha di atas, anda hanya membutuhkan sebuah lahan untuk membudayakan jenis tanaman atau pupuk yang akan dibuat. Walaupun lahan sempit yang digunakan, yang penting lahan tersebut bisa digunakan secara maksimal.
Berbisnis pupuk atau bibit tanaman, ini sangat dibutuhkan banyak sekali konsumen yang telah membuka tanaman hias, persawahan, buah, sayur, atau tanaman lainnya. Begitu juga dengan berbisnis tanaman hias, atau buah dan sayuran, ini merupakan sslah satu kebutuhan primer dari manusia.
Apalagi sayuran, buah dan beras ini tentunya ditanaman menggunakan pupuk yang berkualitas. Untuk itu, saat anda akan membuka usaha ada baiknya jika anda memiliki peluang untuk bekerja sama dengan seseorang supaya usaha yang anda kelola bisa maju dna sukses. Namun peluang kerjasama usaha bisa saja anda dapatkan dengan sangat mudah dan menguntungkan jika anda memiliki teori, dan memiliki ide serta keahlian dalam menciptakannya.
Itulah wacana dan informasi mengenai macam macam peluang usaha pertanian yang maju dan sukses berkembang 2015, semoga wacana dan informasi di atas dapat bermanfaat bagi anda yang membacanya.

Pendapat :


Dalam kegiatan bisnis perlu dilakukan kajian terlebih dahulu sebelum mulai terjun ke bidang tersebut. Termasuk pula jika kita ingin melakukan bisnis di bidang pertanian. Kita perlu mencari informasi yang relevan tentang kegiatan usaha yang nantinya akan dijalani guna mendapatkan keuntungan serta kelangsungan usaha. Kita juga perlu memperhatikan trend pasar yang sedang happening  sehingga usaha yang nantinya kita jalankan dapat bersaing dengan usaha-usaha lain yang sejenis


Sumber :

https://infopeluangusaha.org/jenis-usaha-pertanian-yang-sukses-di-tahun-2015/
http://bisnisi.com/3-macam-peluang-usaha-pertanian-yang-sukses/

Rabu, 06 Januari 2016

Story Of Mine

Pengalaman Pribadi
            Hallo readers (pembaca), kali ini saya mau sedikit bercerita mengenai pengalaman pribadi saya. Pertama-tama kalian belum tau kan nama saya ?.. Pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, maka dari itu saya perkenalkan diri saya terlebih dahulu ya.
            Well nama saya Hendriyansyah. Saya lahir di Jakarta 02 September 1994, dan itu berarti sekarang saya sudah berumur 21 tahun. Hobi saya bermain sepakbola dan saya mengidolakan seorang pesepak bola yaitu Xavi Hernandez. Saya tinggal didaerah yang cukup padat penduduk yaitu Jakarta, lebih tepatnya didaerah Kebon Jeruk (yang dekat RCTI itu loh..) dan msaih berdekatan dengan perbatasan wilayah Jakarta Selatan. Meskipun tinggal didaerah yang padat penduduknya, tetapi di sini saya merasa nyaman. Masih adanya area terbuka yang ada membuat lingkungan tempat tinggal saya menjadi nyaman untuk ditempati. Seperti yang kita tahu, kawasan terbuka didaerah Jakarta sudah cukup sulit untuk dijumpai. Gedung-gedung tinggi lah yang lebih sering kita jumpai sementara pepohonan jarang kita jumpai. Oke back to topic, saya akan mencoba menceritakan pengalam pribadi saya. Selamat membaca.
            Saya anak ke-4 dari empat bersaudara. Saya berasal dari keluarga sederhana, dimana ayah saya hanya seorang pegawai biasa dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Namun, saya termasuk orang yang cukup beruntung. Hal ini disebabkan karena atasan ayah saya adalah orang yang baik hati. Ia bersedia untuk membiayai pendidikan saya dan ketiga kakak saya. Semua hal yang bersangkutan dengan pendidikan Beliau bersidia untuk membantu.
Semasa kecil saya mempunyai cita-cita unuk menjadi seorang pilot. Cita-cita itu saya coba raih dimulai dari saya berumur 4 tahun, dimana saya mulai memasuki dunia pendidikan dengan saya mengikuti pembelajaran di taman kanak-anak (TK). Saya mengikuti pendidikan di TK selama 2 tahun. Pada masa itu saya merasa ada beberapa hal yang menyenangkan yang pernah terjadi. Salah satunya adalah saya pernah memenangkan perlombaan pentas seni tari yang diselenggarakan di TMII Jakarta Timur.  Saya merasa kalau masa kecil saya cukup bahagia dengan adanya prestasi yang pernah saya raih dimasa anak-anak.
            Setelah 2 tahun menempuh pendidikan di Taman kanak-kanak, saya melanjutkan jenjang pendidikan saya ke sekolah dasar (SD). Sebenarnya ibu saya lebih memiliki niat untuk memasukan saya ke sekolah yang menonjolkan pendidikan agama, akan tetapi biayanya cukup mahal. Maka dari itu ibu saya mengurungkan niatnya. Akhirnya saya masuk sebagai murid di SDN 03 Pagi Jakarta Selatan, dikarenakan jarak yang cukup dekat. Saya menempuh pendidikan selama 6 tahun. Selama 6 tahun bersekolah banyak hal yang terjadi, mulai dari yang sedih hingga yang menyenangkan.
Kita mulai dari hal yang sedih terlebih dahulu. Berhubung pada masa itu saya sedang bandel-bandelnya (maklum anak cowok) saya suka melakukan hal yang menyebalkan. Saat itu saya tidak sengaja menendang bola dan ternyata arah tendangan saya mengenai kaca kelas dan kaca kelas menjadi pecah. Saya langsung mendapat teguran dari pihak sekolah dan orang tua saya harus mengganti kaca yang saya pecahkan. Setelah itu saya juga pernah memecahkan lampu kelas, dan hal itu lagi-lagi terjadi saat saya bermain bola didalam ruangan. Hal yang sama terjadi, orang tua saya dipanggil pihak sekolah dan diminta mengganti lampu yang saya pecahkan. Semenjak saat itu saya merasa jera dan tidak mau bermain bola didalam ruangan.
Sementara itu ada hal yang menggembirakan dari bermain sepakbola yang menjadi hobi saya. Saya ditunjuk untuk mewakili sekolah dalam sebuah tim sepakbola oleh guru olahraga. Saya mewakili sekolah dalam rangka perlombaan yang diadakan oleh salah satu produsen makanan dunia. Saat itu mereka sedang mencari talenta anak-anak yang berbakat. Namun sayang, tim saya gagal dalam turnament olahraga tersebut. Setelah kekalah itu saya lebih fokus untuk menghadapi ujian kelulusan dan ujian nasional yang pada akhirnya saya lulus dari jenjang pendidikan sekolah dasar.
            Berlanjut ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), saya terdaftar sebagi seorang murid di SMPN 48 Jakarta Selatan. Pada masa SMP tidak banyak hal yang menarik yang terjadi, sehingga kurang menarik untuk diceritakan. Namun ada beberapa hal yang masih saya ingat. Semasa itu saya merupakan anak yang bandel. Sehubung dengan masa remaja yang saya alami, dimana saya ingin mencoba hal-hal baru yang belum saya ketahui. Saya suka melanggar aturan-aturan yang ada. Saat itu saya mulai mengenal rokok, perkelahian, dan lain sebagainya. Akan tetapi semasa itu saya merasa bahwa saya  harus lebih giat belajar untuk mewujudkan cita-cita saya semasa kecil.
            Selepas masa SMP, saya berlanjut ke masa SMA. Saya bersekolah di SMA yang cukup favorit di Jakarta Barat, yaitu SMAN 85 Jakarta. Pada masa ini saya merasakan banyak hal-hal menarik yang terjadi.  Saat SMA saya baru mulai merasakan suatu perasaan yang belum pernah saya rasakan. Saya merasakan rasa tertarik terhadap lawan jenis, namun saya melakukan kesalahan akan hal ini. Tetapi saya tidak akan membahas hal tersebut. Saya akan menceritakan hal-hal menarik lainnya yang pernah saya alami semasa SMA. Semasa SMA saya mengenal apa itu yang disebut persahabatan. Saat itu saya merasa beruntung karena memiliki 3 orang sahabat yang dekat dengan saya. Mereka selalu siap membantu jika saya berada dalam masalah, dan begitu juga sebaliknya. Mereka adalah orang-orang yang mengajarkan saya akan arti sahabat. Bersama mereka saya mengerti apa itu bergotong-royong, bersama mereka saya mengerti apa artinya berbagi, dan bersama mereka pula saya merasakan hal-hal baru. Kami berempat bukanlah murid yang pandai, tetapi kami berempat cukup dikenal oleh guru-guru karena kami cukup rajin dalam mengerjakan tugas, dan kami berempat adalah orang yang ramah kepada sesama.
Pernah suatu saat ketika kami berempat sedang makan siang dikantin, kami melihat salah seorang teman kami yang lain sedang dalam kesulitan. Teman kami yang satu ini merupakan salah satu murid yang dikenal cukup bandel disekolah. Kami tahu bahwa beberapa hari yang lalu iya terkena masalah karena ia ikut tauran antar sekolah. Akan tetapi kami tidak menjauhinya, kami tetap merangkul dia dan memberika sedikit masukan dan motivasi. Saat itu ia habis dipanggil oleh guru BP dan orang tuanya diminta hadir ke sekolah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Awalnya dia takut untuk mengatakan hal tersebut kepada orang tuanya, tetapi setelah kami berikan beberapa saran akhirnya ia mau menceritakan hal tersebut ke orang tuanya. Dan benar saja, ke-esokan harinya kedua orang tuanya hadir kesekolah dan menyelesaikan masalah tersebut.
Selepas hal itu, ketika kami kelas 2 SMA sekolah mengadakan studytour ke Yogyakarta. Kami berempat seakan tak terpisahkan dan lantas mengikuti acara tersebut. Bahkan pernah suatu saat kami di cemooh oleh orang lain bahwa saya bersama ketiga orang teman saya itu ”maho”. Tetapi kami terima cemoohan tersebut sebagai gurauan saja. Saat hari keberangkatan kami berempat berada dalam satu mobil bis yang sudah disewa pihak sekolah. Dalam perjalanan kami semua bercandagurau bersama, mentertawakan hal-hal lucu yang sedang diceritakan sampai-sampai kami lupa bahwa hari sudah malam. Walaupun sudah malam, kami tetap asik mengobrol dan membuat beberapa lelucon khas anak SMA. Kami baru bisa tidur sekitar pukul 2 pagi, padahal keesokan paginya kami ada acara mengunjungi pabrik gula didaerah Jogja.
Pagi harinya kami bangun dengan muka lelah karena kurang tidur. Bis yang kami tumpangi berhenti di sebuah SPBU dan dengan tergesa-gesa kami berempat mengganti pakaian di dalam toilet SPBU. Saking terburu-burunya kami mandi hanya sebentar, karena satu kamar mandi digunakan oleh 4 orang. Sementar di situ hanya terdapat kurang lebih 4/5 kamar mandi. Saya sendiri mandi hanya 5 menit,  bahkan saya tidak sempat sikat gigi karena terburu-buru. Jadilah kami berempat mandi alakadarnya, dengan muka yang lemas kami paksakan tetap mengikuti acara tersebut. Setibanya dipabrik gula, kami disambut oleh sebuah kereta tua. Kereta tersebut dulunya digunakan untuk mengangkut tebu sebagai bahan utama pembuatan gula, akan tetapi sekarang kereta itu sudah diubah sebagai kereta wisata. Kami berkeliling dipabrik gula tersebut menyaksikan bermacam-macam proses pembuatan gula. Namun saya sendiri kurang menikmati wisata tersbut. Maklum saja karena semalam saya kurang tidur jadi tidak bisa banyak melakukan aktivitas seperti biasanya. Selesai dari pabrik gula, kami semua melanjutkan perjalanan kembai ke sebuah tempat pembuata gerabah. Kami melihat cara pembuatan gerabah yang awalnya hanya sebuat tanah liat. Kami juga berkesempatan untuk membuat kerajinan gerabah itu dngan tangan kami sendiri. Saya sendiri mencoba hal itu, namun bisa ditebak hasilnya. Hasil kerajinan gerabah saya salah satu yang terjelek dari ketiga teman saya. Maklum saya tidak berbakat dalam seni kerajina tangan hahaha.
Berlanjut dari desa pengrajin gerabah, kami semua melanjutkan perjalanan menuju hotel didaerah Maliobor. Kalian pasti tahu kan daerah Malioboro ? iyap daerah itu merupakan salah satu daerah yang terkenal di Jogja, bahkan turis dari mancanegara juga mengenal daerah tersebut. Daerah Malioboro dikenal dengan harga barang-barang yang cukup terjangkau, termasuk bagi kami kaum pelajar. Malioboro juga terkenal dengan wisata kuliner yang murah meriah. Kalian tau gudeg Jogja kan ? di Malioboro terdapat banyak kedai yang menjual gudeg Jogja. Namun kedai-kedai disana lebih dikenal dengan sebutang “angkringan”. Kami semua tiba dihotel sekitar jam 7 malam. Saya bersama ketiga sahabat saya menempati satu kamar hotel. Kamarnya cukup luas bagi kami berempat, fasilitasnya juga memadai. Setelah menaruh barang-barang bawaan, kami beristirahat sejenak. Selepas itu sekitar jam 9 malam, kami berempat memutuskan untuk keluar menikmaati malam di Jogja. Kami berjalan-jalan disekitar daerah Maliobor. Bukan jalan-jalan namanya kalau tidak belanja. Saya membeli beberapa potong baju untuk dibawa pulang sebagai oleh oleh. Ketiga teman saya tidak mau kalah, mereka juga membeli banyak oleh-oleh untuk dibawa pulang. Bahkan belanjaan mereka lebih banyak dari saya. Puas berjalan-jalan, perut kami terasa lapar dan kami pergi kesebuah angkringan untuk mengisi perut. Setelah kenyang, kami kembai ke hotel karena hari sudah cukup larut  malam.
Ke-esokan paginya, kami sudah bersiap-siap untuk pergi kebeberapa tempat wisata, namun karena lagi-lagi saya kurang tidur saya tidak menikmati perjalanan tersebut dan saya hanya tertidur didalam bis sepanjang perjalanan. Kami kembali kehotel sekitar pukul 5 sore, dan didalam kamar hotel saya hanya bisa mendengarkan cerita sahabat-sahabat saya yang mengikuti acara tersebut. Malam harinya kami berniat untuk keluar lagi, namun karena diluar hujan kami membatalkan rencana tersebut dan terpaksa hanya bisa menonton tv dikamar sepanjang malam hingga tertidur. Namun sebelum tidur kami sempat membereskan pakain kami, karena besok kami sudah harus kembali melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Pagi harinya kami sudah siap untuk kembali pulang ke Jakarta, kami memasukan barang-barang kedalam bis dan bergegas naik ke dalam bis. Namun sebelum ke Jakarta kami semua pergi ke daerah pantai parangtritis, pantai yang terkenal akan pasirnya yang berwarna hitam dan dikenal dengan legenda Nyi Roro Kidul. Setelah dari pantai kami melanjutkan perjalanan ke salahsatu situs wisata warisan dunia yang telah diresmikan oleh UNESCO. Yap tepat sekali, tempat itu adalah candi Borobudur. Namun hal itu sangat disayangkan kerena candi sedang mengalami masa pemugaran sehabis tertutup oleh abu vulkanik gunung merapai yang beberapa bulan sebelumnya mengalami erupsi. Akan tetapi kami tetap mengabadikannya kedalam bentuk foto-foto yang samapi sekarang masih  saya simpan. Sedikit perasaan kecewa, kami semua melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta. Kami tiba di Jakarta pukul 10 pagi, dan kami berempat langsung bergegas pulang kerumah masing-masing. Satu tahun setelah perjalanan tersebut kami berempat semakin kompak, dan kami sepakat untuk bersama-sama fokus untuk ujian nasional karena kami sudah memasuki masa-masa akhir sekolah.
Setelah ujian nasional dan SNMPTN sudah berakhir kamis berempat haru berpisah karena kami melanjutkan pendidikan di universitas yang berbeda-beda. Dan saya sendiri melanjutkan jenjang pendidikan saya ke Universitas Gunadarma, hingga sekarang. Sekarang saya adalah mahasiswa semester 6 yang berarti tinggal 1 tahun lagi saya akan lulus (Aamiin). Semasa kuliah saya mengalami satu kejadian yang tidak akan saya lupakan. Kejadian itu berawal saat liburan semester ganjil. Saat liburan salah satu sahabat saya semasa SMA mengajak saya untuk menikmati indahnya alam Indonesia. Ia mengajak saya untuk menjadi seorang backpacker dan pergi ke Bali. Kalian pasti tau Bali kan ? Bali merupakan salah satu surga wisata alam Indonesia. Tidak hanya berdua, saya juga mengajak salah satu teman kuiah saya untuk ikut dengan kami. Jadilah kami bertiga pergi berpetualang mencari surga Indonesia. Kami sudah memesan tiket kereta pergi pulang Jakarta-Yogyakarta dan Yogyakarta-Banyuwangi. Saat itu kami berangkat jam 12 waktu Indonesia barat dari stasiun senen dan saya masih ingat bahwa kami berangkat tanggal 30 Agustus 2014. Hari pertama perjalanan, kami menuju Yogyakarta. Untuk sampai disana kami membutuhkan waktu  10 jam. Selama perjalanan diatas kereta, kami membuat video dokumenter yang nantinya akan kami simpan sebagai kenang-kenangan. Singkat cerita kami tiba diJogja sekitar pukul 10 malam. Sehubung dengan tema kami yaitu “Backpacker” maka kami harus menggunakan dana yang ada seirit mungkin maka dari itu kami memutuskan untuk tidur dihalaman stasiun lempuyangan.
Ke-esokan paginya sekitar pukul 10 pagi kami melanjutkan perjalanan menuju Banyuwangi. Selama perjalanan kami bertemu dengan satu pasangan muda-mudi yang tujuannya sama dengan kami yaitu pergi ke Bali. Kami mencoba untuk berbaur dengan penumpang lainnya yang berada dalam kereta. Membutuhkan waktu hampir 12 jam untuk tiba di Banyuwangi. Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan bagi saya dan kedua orang teman saya. Singkat cerita, kami tiba di Banyuwangi pukul 11 malam dan langsung menuju ke pelabuhan untuk menyebrang menggunakan kapal ferry ke pelabuhan gilimanuk. Berhubung jarak dari stasiun ke pelabuhan cukup dekat, kami hanya berjalan kaki ke pelabuhan. Setiba di pelabuhan kami membeli tiket dan langsung bergegas menaiki kapal. Tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya sekitar 15 menit kami sudah tiba di Gilimanuk. Dari Gilimanuk kami melanjutkan perjalanan ke daerah Kuta, dan tanpa di duga ternyata kami kembali bertemu dengan sepasang muda-mudi yang kami temui di kereta. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi bersama ke Kuta, maka dengan ini bertambah dua orang di kelompok kami.
Singkat cerita, sekitar pukul 3 pagi kami sampai di daerah Kuta dan langsung bergegas mencari hotel untuk beristirahat. Mencari kamar hotel ternyata tidak semudah kita mencari kacang. Hotel-hotel daerah kuta rata-rata sudah terisi, namun kami menemukan satu hotel yang masih memiliki dua buah kamar kosong. Harga sewa per kamar juga cukup terjangkau. Jadilah kami menginap dihotel tersebut. Esok paginya kami berencana untuk pergi ke daerah wisata Garuda Wisma Kencana atau yang lebih dikenal dengan sebutan GWK, tiket masuk ke tempat wisata sekitar 50ribu / orang. Disana kami mengabadikan moment kedalam bentuk video dan foto. Oiya, sebelumnya kami harus menyewa sepeda motor terlebih dahulu. Sewa sepeda motor juga cukup murah. Selepas dari GWK kami melanjutkan perjalanan kembali ke hotel, namun terlebih dahulu kami pergi ke pantai kuta hanya sekedar untuk berjalan-jalan.
Tanggal 2 September 2014, merupakan hari yang special buat saya. Namun pada hari itu juga saya mendapatkan hal yang tidak mengenakan. Hal yang membuat tanggal itu spesial karena itu merupakan tanggal ulang tahun saya, dan saya merasa senang dapat merayakannya di salah satu surga wisata Indonesia. Akan tetapi kegembiraan itu hilang ketika hari itu dalam perjalanan saya ingin pergi ke pantai Uluwatu, saya terkena musibah. Saya mengalami kecelakaan sepeda motor. Pelipis kiri saya berdarah, dan terdapat beberapa luka memar di kaki saya. Beruntung karena orang daerah sekitar menolong saya dan ketiga teman saya juga turut membantu. Sontak hari itu saya merasa bahwa kejadian itu tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya. Semua planning liburan kami terganggu dengan adanya kejadian tersebut. Wisata yang awalnya menggembirakan menjadi tidak menggembirakan lagi. Hanya tiga hari kami disana, namun hanya 1 hari yang benar-benar kami merasakan kegembiraan.
Tanggal 4 September, kami bergegas kembali pulang ke Jakarta. Kondisi saya sudah mulai membaik, walaupun kaki saya masih memar dan sedikit bengkak. Tetapi berhubung dengan menipisnya keuangan kami, mau tidak mau memamang kami harus pulang. Setiba dirumah saya menceritakan musibah yang saya alami kepada keuda orang tua saya, dan mereka memberikan nasihat-nasihat kepada saya.
Begitulah beberapa pengalaman pribadi saya yang pernah saya alami. Setelah semua hal yang saya alami, saya memiliki pandangan hidup bahwa “hidup itu tidak selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan”. Semua hal sudah ada yang mengatur, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kita hanya tinggal menjalai hidup kita sesuai dengan alur yang telah ditentukan. Percaya saja bahwa apa yang sudah ditakdirkan pasti itulah yang terbaik untuk hidup kita. Maka dari itu “Life in never flat, so do what you love and love what you do”.