Kamis, 27 Maret 2014

Kembalikan Indonesia ke Indonesia



Permainan Tradisional yang Mulai Terlupakan

Sehubung dengan perkembangan zaman yang semakin moderen, maka perkembangan IPTEK pun semakin berkembang. Dengan berkembangnya teknologi di zaman sekarang menyebabkan nilai nilai dan kebudayaan disuatu negara mulai luntur. Bahkan di negara kita yang tercinta ini, nilai nilai dan kebudayaan pun ikut luntur tidak terkecuali mencakup permainan tradisional yang di dalamnya terkandung berbagai pesan moral bagi anak-anak. Permainan tradisional sudah mulai tergeser dengan adanya gadget-gadget canggih yang memungkinkan anak untuk bermain game tanpa harus keluar rumah atau memerlukan tenaga. Padahal banyak sekali nilai moral yang terkandung di dalam berbagai permainan tradisional. Contohnya seperti permainan congklak, di dalam permainan ini terdapat banyak sekali aspek yag dapat di ambil. Dalam permainan congklak anak dilatih untuk bermain secara jujur, dan kesabaran anak pun di uji dalam permainan ini. Tidak hanya itu, dalam permainan ini juga memacu otak seorang anak untuk berpikir secara cepat dan tepat.
                Bukan hanya permainan congklak saja yang mempunyai banyak nilai yang dapat kita ambil, tetapi masih banyak pula permainan tradisional yang dapat melatih kecerdasan dan ketangkasan otak anak. Maka dari itu mari kita perkenalkan kembali permainan-permainan tradisional kepada anak-anak kita supaya permainan-permainan ini tidak punah atau pudar tergeser oleh semaikin maraknya gadget-gadget canggih di era modern ini... Kemarin ketika saya berkumpul bersama teman-teman kuliah saya, ada seorang teman saya bercerita kalau adik nya tidak mengenal apa itu permainan benteng tujuh, padahal pada zaman saya kecil dulu permainan itu sangat digemari anak-anak. Sungguh sangat ironis mengetahui hal tersebut, permainan yang populer di zaman saya dulu sekarang sudah tidak dikenal lagi oleh generasi muda. Sudah sangat jelas sekali bahawa permainan tradisional sudah mulai dilupakan. Sekali lagi saya tekankan, ayo kita kenalkan kembali permainan tradisional yang sudah mulai terlupakan. Kembalikan Indonesia kita seperti Indonesia yang dulu kita kenal. 

Selasa, 11 Maret 2014

Bunga Sebagai Lambang Provinsi



Provinsi Sumatra Selatan

Lambang Sumatera Selatan berbentuk perisai bersudut lima. Di dalamnya terdapat lukisan bunga teratai, batang hari sembilan, jembatan ampera, dan gunung serta di atasnya terdapat atap rumah khas Sumatera Selatan. Tertulis semboyan "Bersatu Teguh" pada bagian tengah bawah perisai.
 

Bunga teratai berkelopak lima berarti keberanian dan keadilan berdasarkan Pancasila. Selain itu bunga padma atau teratai adalah bunga suci dalam agama Buddha yang melambangkan Kemaharajaan Sriwijaya sebagai bukti sejarah kegemilangan masa lalu Sumatera Selatan. Batang hari sembilan adalah nama lain provinsi Sumatera Selatan yang memiliki sembilan sungai. Jembatan Ampera merupakan ciri yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan. Gunung memiliki makna daerah pegunungan yang banyak terdapat di Sumatera Selatan. Sedangkan atap khas Sumatera Selatan yang berujung 17 dan 8 garis genting dan 45 buah genting merupakan simbol kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_Sumatera_Selatan

Tokoh Pahlawan Nasional



Biografi Soekarno

 

Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Kusno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama “Karna” menjadi “Karno” karena dalam bahasa Jawa huruf “a” berubah menjadi “o” sedangkan awalan “su” memiliki arti “baik”.
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”.

PRESTASI SOEKARNO

01 juni 1945 Soekarno menyampaikan visi tentang falsafah dan dasar Negara yang kemudian dikenal sebagai hari lahir pancasila. Pada tanggal 18-25 april 1955 Soekarno membawa Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferesi Asia Afrika di Bandung. 05 juli 1959 Soekarno mengeluarkan dekrit yang menyatakan berlakunya kembali UUD 1945. 30 september 1960 Soekarno mengingatkan pembebasan Irian Barat dan direalisasikan dengan Trikora. 14 Januari 1999 mendapat tanda penghargaan lencana tugas kencana, sebagian dari sederet gelar lainya, termasuk 27 gelar doktor kehormatan.
Sumber : http://biografi.rumus.web.id/biografi-presiden-soekarno/

Tokoh Pewayangan Arjuna



Karakter Tokoh Wayang Kulit Arjuna
Nama: Arjuna
Nama lain: Kumbawali, Parta, Margana, Panduputra, Kuntadi, Indratanaya, Prabu Kariti, Palgunadi, Dananjaya
Karakter: Cerdik, pandai
Senjata: Ardadeli, Sarotama, Pasupati, Sangkali, keris Pulanggeni, dan keris Kalanadah


Arjuna merupakan putra ketiga dari lima Pandawa, pasangan Pandu dengan Dewi Kunti. Ia memiliki darah keturunan titisan Hyang Wisnu. Di antara lima bersaudara, Arjunalah yang tertampan, karena ia sanggup menaklukkan hati seorang wanita hanya dari mimpi. Dan itu pula sebabnya, Arjuna memiliki empat belas orang istri, di antaranya adalah Dewi Sumbadra, Dewi Larasati, Dewi Ulupi (Palupi), Dewi Srikandi, Dewi Jimambang, Dewi Ratri, Dewi Dresnala, Dewi Wilutama, Dewi Manuhara, Dewi Supraba, Dewi Antakawulan, Dewi Maeswara, Dewi Retno Kasimpar, Dewi Juwitaningrat, Dewi Dyah Sarimaya. Sementara anaknya ada lima belas orang.

Arjuna bermata jaitan, berhidung mancung, bermuka tenang. Bersanggul kadal menek, bersunting waderan, berkalung putran (bulan sabit), bergelang, berpontoh, dan berkeroncong. Berkain bokongan putran.

Dalam cerita Mahabarata ketika meletus Perang Baratayuda, Arjuna bertarung melawan Adipati Karna. Pada kesempatan itu, ia berhasil mengalahkannya dengan melesatkan anak panahnya tepat ke tubuh Adipati Karna.

Ketika berusia senja dan pemerintahan Hastina dipimpin oleh Parikesit, Arjuna bersama empat orang saudaranya mengembara ke Gunung Mahameru. Mereka menjadi pertapa hingga meninggal di sana.

Sumber : http://365ceritarakyatindonesia.blogspot.com/2013/05/tokoh-wayang-kulit-arjuna.html