Permainan Tradisional yang Mulai Terlupakan
Sehubung dengan perkembangan zaman yang semakin moderen, maka perkembangan
IPTEK pun semakin berkembang. Dengan berkembangnya teknologi di zaman sekarang
menyebabkan nilai nilai dan kebudayaan disuatu negara mulai luntur. Bahkan di
negara kita yang tercinta ini, nilai nilai dan kebudayaan pun ikut luntur tidak
terkecuali mencakup permainan tradisional yang di dalamnya terkandung berbagai
pesan moral bagi anak-anak. Permainan tradisional sudah mulai tergeser dengan
adanya gadget-gadget canggih yang memungkinkan anak untuk bermain game tanpa
harus keluar rumah atau memerlukan tenaga. Padahal banyak sekali nilai moral
yang terkandung di dalam berbagai permainan tradisional. Contohnya seperti
permainan congklak, di dalam permainan ini terdapat banyak sekali aspek yag
dapat di ambil. Dalam permainan congklak anak dilatih untuk bermain secara
jujur, dan kesabaran anak pun di uji dalam permainan ini. Tidak hanya itu,
dalam permainan ini juga memacu otak seorang anak untuk berpikir secara cepat
dan tepat.
Bukan hanya permainan
congklak saja yang mempunyai banyak nilai yang dapat kita ambil, tetapi masih
banyak pula permainan tradisional yang dapat melatih kecerdasan dan ketangkasan
otak anak. Maka dari itu mari kita perkenalkan kembali permainan-permainan
tradisional kepada anak-anak kita supaya permainan-permainan ini tidak punah
atau pudar tergeser oleh semaikin maraknya gadget-gadget canggih di era modern
ini... Kemarin ketika saya berkumpul bersama teman-teman kuliah saya, ada
seorang teman saya bercerita kalau adik nya tidak mengenal apa itu permainan
benteng tujuh, padahal pada zaman saya kecil dulu permainan itu sangat digemari
anak-anak. Sungguh sangat ironis mengetahui hal tersebut, permainan yang
populer di zaman saya dulu sekarang sudah tidak dikenal lagi oleh generasi
muda. Sudah sangat jelas sekali bahawa permainan tradisional sudah mulai
dilupakan. Sekali lagi saya tekankan, ayo kita kenalkan kembali permainan
tradisional yang sudah mulai terlupakan. Kembalikan Indonesia kita seperti
Indonesia yang dulu kita kenal.